JAKARTA (AP) - Indonesia sedang mempertimbangkan sebuah jembatan gantung di atas 30 kilometer (18 mil) selat yang memisahkan pulau Jawa dan Sumatra, dalam apa yang akan menjadi prestasi teknik utama dalam daerah rawan gempa, kata konsorsium konstruksi Kamis.
Para gubernur propinsi di kedua ujung Selat Sunda dan sekelompok perusahaan lokal sepakat untuk melakukan studi kelayakan ke jembatan, yang bisa berakhir menjadi terpanjang di dunia, kata Heka Hertanto, juru bicara PT. Artha Graha, perusahaan terkemuka dalam konsorsium berharap untuk membangun jembatan.
Jalan rel dan jembatan - yang pertama kali diusulkan pada tahun 1965 - akan menelan biaya sekitar US $ 10 miliar (euro7.04 miliar), dan jika proyek mendapat lampu hijau, pembangunan akan dijadwalkan untuk memulai pada tahun 2012, kata Hertanto.
"Ini adalah proyek ambisius,''kata Hertanto.
Jembatan itu harus dibangun untuk menahan gempa kuat dan tsunami, karena Selat ini di salah satu wilayah paling seismik volatile di dunia.
Jawa dan Sumatra adalah rumah bagi lebih dari setengah Indonesia yang 220 juta orang dan kota terbesar.
Saat ini sekitar 350.000 orang dan 25.000 kendaraan setiap hari menyeberangi selat dengan feri, katanya.
Hertanto mengatakan arus lalu lintas diperkirakan akan segera membanjiri kapasitas pelabuhan Merak di Jawa dan Bakauheni di Sumatera.
"Para jembatan Selat Sunda akan menjadi satu-satunya jawaban untuk memecahkan masalah di masa depan,''katanya.
Terbaru dari AP-Wire
0 komentar:
Posting Komentar